Penghakiman Terakhir (Matius 25:31; 26:1-22) Dalam rangka memperlengkapi guru Sekolah Minggu, kita menghadapi dua peristiwa kunci dalam Matius 25:31 dan 26:1-22. Pertama, dalam pasal 25, Yesus memberikan pengajaran mengenai kedatangan-Nya yang kemuliaan sebagai Raja dan penghakiman terakhir. Pesan ini menciptakan pemahaman bahwa kehidupan setiap orang akan dievaluasi berdasarkan perbuatan mereka, dan guru Sekolah Minggu dapat merangkum hal ini untuk anak-anak dengan bahasa yang sederhana dan relevan bagi mereka. Kedua, dalam pasal 26, kita menyaksikan peristiwa menjelang kematian Yesus. Guru Sekolah Minggu dapat menyoroti pengkhianatan oleh Yudas, seorang murid yang dekat dengan Yesus, sebagai pelajaran penting tentang kepentingan memegang erat hubungan dengan Kristus agar terhindar dari godaan dan pengkhianatan. Pesannya adalah bahwa setiap tindakan dan keputusan memiliki konsekuensi, baik di dunia ini maupun di akhirat. Guru Sekolah Minggu memiliki kesempatan untuk mengajarkan kepada anak-anak bahwa hidup sesuai dengan ajaran Yesus merupakan fondasi yang kukuh untuk masa depan yang kekal. Selain itu, pada peristiwa makan malam terakhir Yesus, guru dapat menekankan pentingnya keintiman dengan Kristus, seperti yang dicontohkan oleh Maria yang mengurapi Yesus dengan minyak wangi mahal. Ini menggambarkan sikap penghormatan dan ketaatan yang seharusnya dimiliki oleh setiap pengikut Kristus. Dalam konteks pengajaran ini, guru Sekolah Minggu dapat menekankan bahwa kehidupan rohani yang kuat dan penuh kasih kepada Yesus membantu kita menghindari pengkhianatan terhadap nilai-nilai kerajaan-Nya. Memelajari kisah ini juga dapat mengilhami anak-anak untuk memiliki sikap penuh hormat dan cinta kasih terhadap Tuhan mereka. Dengan merangkum Matius 25:31; 26:1-22, guru Sekolah Minggu berperan penting dalam membantu anak-anak memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai kekristenan dalam kehidupan sehari-hari mereka.