Yesus Mati (Lukas 23:44; Lukas 24:1-7) Salam sejahtera bagi Anda dan keluarga. Dalam pembahasan kita kali ini, kita akan menjelajahi kebenaran Alkitab yang terdapat dalam Lukas 23:44 dan Lukas 24:1-7. Kita memulai dengan melihat bagian akhir kisah salib, di mana seorang pencuri yang disalibkan bersama Tuhan Yesus mendapatkan keselamatan melalui imannya. Ini menjadi bukti bahwa kebenaran dan keselamatan tidak terbatas pada masa lalu, tetapi dapat diakses oleh siapa pun yang percaya kepada Kristus. Pencuri itu, meskipun seorang pelaku kejahatan, mendekati akhir hidupnya dengan iman yang menunjukkan pertobatan dan pengakuan kepada Tuhan Yesus sebagai Raja dan Juru Selamat. Yesus memberikan jaminan kepadanya bahwa hari itu juga dia akan bersama dengan Yesus di Firdaus, menegaskan bahwa keselamatan bukan didasarkan pada perbuatan kita, melainkan pada iman kepada Tuhan Yesus. Lukas 23:44-46 menggambarkan momen kematian Yesus yang unik. Tabir yang melambangkan pemisahan antara manusia dan Allah terbelah, membuka jalan bagi umat manusia untuk mendekat kepada Bapa. Yesus dengan sukarela menyerahkan nyawanya, mengakhiri hidup-Nya dengan seruan kemenangan. Kepala pasukan, yang awalnya bertanggung jawab atas penyaliban, menyaksikan kejadian ini dan mengakui Yesus sebagai orang benar, bahkan sebagai Anak Allah. Pertemuan kita dengan Yusuf dari Arimathea di Lukas 23:50-54 memberikan pelajaran tentang keberanian dan kesetiaan. Yusuf, seorang anggota Sanhedrin, tidak setuju dengan tindakan yang diambil oleh sebagian besar majelis itu dan mengambil tindakan yang berani untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Yesus. Kepedulian dan keberanian Yusuf ini harus memberikan inspirasi bagi guru Sekolah Minggu untuk mengajarkan nilai-nilai keberanian dan kesetiaan terhadap Kristus. Lukas 24:1-7 membawa kita ke pagi hari yang mengejutkan setelah Sabat, ketika para perempuan datang untuk merapikan kubur Yesus. Mereka disambut oleh malaikat yang menyampaikan berita gembira bahwa Yesus telah bangkit. Pertanyaan malaikat, "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup di antara orang mati?" mengingatkan kita bahwa kita harus mencari Yesus bukan di antara keputusasaan dan kematian, tetapi sebagai Tuhan yang hidup dan penuh kuasa. Para perempuan itu mengingat firman Yesus tentang kebangkitan-Nya, dan ini harus menjadi pengingat bagi kita semua untuk mempercayai janji-janji Allah sebagaimana tercantum dalam Alkitab. Kematian dan kebangkitan Yesus Kristus membawa harapan dan keselamatan bagi kita, dan melalui iman kepada-Nya, kita dapat mengalami hidup yang baru dan kekekalan. Kepada para guru Sekolah Minggu, berikanlah pengajaran ini dengan penuh semangat dan doa, agar anak-anak Tuhan dapat tumbuh dalam pengertian dan iman mereka kepada Yesus Kristus. Selamat mengajar, dan semoga melalui pembelajaran ini, banyak berkat rohani mengalir dalam kehidupan mereka. Amin.