Yesus Memperingatkan Yudas (Yohanes 13:17-38) Saudara-saudara yang Tuhan Yesus kasihi, pada kesempatan ini, kita akan menjelajahi kebenaran Alkitab yang terkandung dalam Injil Yohanes pasal 13 ayat 18. Firman Tuhan menyatakan, "Bukan tentang kamu semua aku berkata. Aku tahu siapa yang telah kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini. Orang yang makan rotiku telah mengangkat tumitnya terhadap aku." Pada bagian ini, Tuhan Yesus dengan hati-hati menjelaskan bahwa Ia tidak berbicara tentang seluruh murid-Nya. Meskipun baru saja mengatakan bahwa mereka akan berbahagia jika melakukannya, Ia menunjuk satu orang yang tidak bersih di antara mereka. Judas Iskariot, seorang murid, diidentifikasi sebagai orang yang akan mengkhianati-Nya. Ini bukan sekadar kehilangan kehidupan rohaninya, tetapi menunjukkan bahwa Judas tidak pernah memiliki iman yang menyelamatkan. Dalam pemahaman ini, kita dapat merenungkan pentingnya ketaatan sebagai wujud iman yang hidup. Tuhan Yesus, sebagai Guru yang dipercayai, menekankan hubungan antara iman dan ketaatan. Iman yang menyelamatkan menghasilkan ketaatan, dan sebaliknya, ketaatan membuktikan keberadaan iman dalam hidup seseorang. Judas, bagaimanapun, tidak memperlihatkan iman yang sejati, dan tindakannya mencerminkan ketiadaannya. Hal ini menjadi pengingat bagi guru sekolah minggu untuk mengajarkan bukan hanya tentang kebenaran doktrin, tetapi juga pentingnya ketaatan dan hubungan pribadi dengan Tuhan Yesus. Dalam kelanjutan pembahasan, kita menyadari bahwa Tuhan Yesus memberikan perintah baru kepada murid-murid-Nya untuk saling mengasihi. Dalam konteks kejadian ini, kasih bukan hanya mengenai pengampunan dan kepedulian, tetapi juga menyangkut ketaatan kepada firman-Nya. "Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi. Sama seperti aku telah mengasihi kamu, demikian pula kamu harus saling mengasihi" (Yohanes 13:34). Dengan mengasihi sesama sebagai tanda murid-murid Kristus, kita mencerminkan kasih-Nya dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebagai guru sekolah minggu, ini adalah panggilan untuk memberikan pengajaran yang menyeluruh kepada anak-anak tentang betapa pentingnya iman yang hidup, ketaatan, dan kasih dalam perjalanan rohani. Semoga melalui pemahaman ini, anak-anak dapat mengembangkan fondasi iman yang kokoh, bersama dengan keinginan untuk taat kepada Tuhan dan mencerminkan kasih-Nya dalam pergaulan sehari-hari. Teruslah berdoa dan membimbing mereka agar dapat menjalani perjalanan rohani dengan kuat dan teguh dalam Tuhan Yesus Kristus. Terima kasih atas kesempatan ini, dan semoga kita semua dapat tumbuh dalam kasih dan ketaatan kepada-Nya. Amin.