Yesus Menampakkan Diri di Jalan ke Emaus (Lukas 24:7-53) Saudara-saudara yang Tuhan kasihi, dalam perjumpaan kita kali ini, kita akan membahas kebenaran Alkitab berdasarkan kitab Injil Lukas 24. Melalui kisah-kisah yang tercatat di dalamnya, kita dapat memperoleh pengertian lebih mendalam tentang kebangkitan Tuhan Yesus Kristus dan bagaimana kita sebagai pengajar sekolah minggu dapat memahami serta menyampaikan kebenaran firman Tuhan kepada generasi muda. Pertama-tama, kita belajar dari kisah Simon Petrus dan murid-murid yang pergi ke kubur Yesus. Dalam kebingungan mereka, Tuhan Yesus muncul dan berkata, "Hai kamu yang bodoh dan lamban hatinya untuk percaya pada apa yang dikatakan para nabi!" (Lukas 24:25). Ini mengajarkan kita pentingnya iman yang teguh dalam menghadapi keraguan. Seringkali, kita dihadapkan pada tantangan untuk memahami kebenaran Alkitab, tetapi Tuhan mengajarkan bahwa iman yang tulus diperlukan untuk menerima firman-Nya. Kedua, kita menelusuri peristiwa di jalan menuju Emmaus, di mana Tuhan Yesus bergabung dengan dua murid yang sedang membicarakan-Nya. Meskipun mereka belum dapat mengenali Tuhan, Dia tidak menunjukkan bekas luka-Nya, melainkan mengarahkan mereka kembali pada kitab suci. Dalam Lukas 24:27, Tuhan Yesus menjelaskan bahwa Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati, sesuai dengan apa yang tertulis dalam Taurat, kitab Nabi-nabi, dan kitab Masmur. Ini mengajarkan kita bahwa Alkitab adalah kunci pemahaman kita, dan kita harus membuka pikiran kita untuk memahami kitab suci. Ketiga, kita belajar dari peristiwa di Betania, di mana Tuhan Yesus mengangkat tangan-Nya untuk memberkati para murid sebelum meninggalkan mereka. Ini menjadi pengingat bahwa kebenaran Alkitab harus diterima dengan hati yang terbuka dan dihayati oleh Roh Kudus. Sebagaimana ditunjukkan dalam Lukas 24:45, Tuhan membuka pikiran para murid sehingga mereka dapat memahami kitab suci. Dalam melengkapi diri sebagai guru sekolah minggu, mari kita tanamkan pemahaman bahwa Alkitab adalah sumber kebenaran yang hidup dan kita perlu membuka hati dan pikiran kita dengan iman yang tulus. Melalui kebenaran firman Tuhan, kita dapat memberikan pengajaran yang kokoh dan memenuhi tuntutan rohaniah bagi generasi muda. Teruslah mencari kebenaran Alkitab, dan semoga pelayanan kita membawa berkat bagi pertumbuhan iman anak-anak Tuhan. Terima kasih atas kesempatan ini, dan semoga kita senantiasa diberkati dalam pelayanan kita untuk kemuliaan Tuhan. Amin.